Posts

Showing posts from September, 2016

Hujan (2)

Hujan, sudah terlalu lama kita berkenalan. Tapi mengapa rintikmu terkadang asing bagiku? Hujan, kau menatap segala khianat di bumi, tapi mengapa kau tidak bergelora? Hujan, kau menolak segala rupa yang disematkan tapi mengapa kau tetap setia?

Hujan

Kamu serupa hujan Menyerbak tiba-tiba tanpa ampunan Dosa siapa yang hendak kau luluhkan? Kamu serupa hujan, menjadikan tanah panas dengan kegetiran airmu. Doa siapa yang mengantarmu? Kamu serupa hujan Menggambar garis senyum di bibir para penuai. Khawatir siapa yang hendak kau hapus? Kamu serupa hujan, Tidak gentar sekalipun orang selalu menilaimu dari seluruh penjuru kata.

Ibu (3)

Ibu, aku merindumu. Bodoh sekali inginku ini, tapi aku ingin merasakan kembali masa-masa aku dicubit sampai biru olehmu. Aku mau dicubit seribu kali, untuk mendengar satu kata saja darimu. Satu kata rindu.