DESEMBERBLESSINGS: LIFE IS HARD, SO WHAT?
Aku saling mengirim pesan teks dengan sahabat sejak kecil, dia mengabariku kalau seorang pria mengajaknya untuk serius melanjutkan hubungan ke pernikahan. Im so happy for her. Pertama, hepi karena dia telah bertemu jodoh. Kedua, hepi karena temanku ini sudah lulus mempelajari langkah awal membangun relasi dan berani melangkah dalam komitmen. Tapi topik tulisan kali ini bukan soal komitmen pernikahan, aku bakal bahas topik berat ini kapan-kapan. Karena apa, karena hidup ini sudah berat. Makin dewasa, pikiran dan pandangan kita terhadap kenyataan hidup makin luas juga. Aku merasa kenyataan hidup makin berat dan ga selamanya kita bisa menghadapinya hanya dengan menyemangati diri sendiri dengan kata-kata “semangat!”, “Fighting!” Dulu, sebelum beberapa peristiwa hidup menerjang, aku termasuk tipikal orang yang punya semangat di atas rata-rata dan berani. Namun, kini makin tua makin penakut dan bimbang. Apa ini yang dikatakan orang-orang quarter life crisis? Intinya,