Penulis: Tika Anggreni Foto: Teguh Irmansah Kabut yang menjadi pemandangan sehari-hari di Berastagi justru suasana yang dicari-cari. Kabut menunjukkan kesejukan kota kecil ini, tak heran banyak sekali orang tak bosan-bosannya mengunjunginya. Berastagi di Malam Hari Walau hujan abu vulkanik juga memberi dampak bagi Berastagi, kota ini tak serta merta kehilangan pesonanya. Udara Berastagi masih sama, hujan bulan Desember yang mengguyur dapat menyapu bersih sisa-sisa abu vulkanik dari Gunung Sinabung yang tengah erupsi. Berastagi terletak di dataran tinggi, Tanah Karo. Udara sejuk mulai terasa mulai dari perbatasan kabupaten Deli Serdang dan Tanah Karo. Jika udara dingin, daerah penatapan akan dipenuhi kabut tebal. Waktu yang tepat untuk berhenti sejenak di Penatapan. Secangkir kopi panas dan jagung rebus bisa menjadi penghangat sembari menatap pemandangan. Jika malam hari tiba, pemandangan dari atas penatapan menjadi lebih menarik, memandangi kota dengan kelap-kelip
Comments
Post a Comment