CERITA RANDOM PERJALANAN BANDA NEIRA - MALUKU
Karena ku lagi buntu bingit mau nulis artikel 8 halaman yang
bikin aku tergoda buat mengeluh, akhirnya aku mutusin buat nulis blog saja.
*nyapu-nyapu blog* *bersihin sarang laba-laba**gosokin lumut* *metikin jamur*
Wah udah lama sekali rasanya enggak nulis di blog, kecuali
puisi-puisi melo dan random. Kekekke
Emang kadang-kadang gitu ya. Karena setiap hari itu aku
nulis, kadang-kadang aku jadi males buat nulis di blog. Bahkan kalo udah nulis
seharian, ku gak selera lagi bikin caption instagram. Wkwkkwkwkwk Penulis macam
apa inih!! #penulisjuga manusa #jurnalisjugamanusia yang bisa jenuh dan penat
juga.
Tulisan-tulisanku di online bisa dibaca di sini.
Jadi apa cerita kita hari ini? Gimana kalau cerita waktu ke
Banda kemaren? Soalnya aku belum pernah nulis cerita perjalanan dengan ala-ala
curhat kayak gini. Dan gak semua juga bisa aku tulis kalau nulis di media
kekeke…
Kalau mau baca cerita versi online resmi National Geographic Indonesia di sini, di sini, dan Intisari di sini (menyusul versi cetak di Edisi Januari nanti) #promositeroooos
Kalau mau baca cerita versi online resmi National Geographic Indonesia di sini, di sini, dan Intisari di sini (menyusul versi cetak di Edisi Januari nanti) #promositeroooos
Sehari-hari tuh ya, aku nulis rubrik psikologi untuk online
dan nulis kesehatan di cetak. Jadi ku tinggal ambil D-3 Keperawatan udah bisa
jadi perawat, karena sering bingit baca teori kesehatan. Wkwkkwkw
Nulis traveling juga lumayan sering, dan caraku nulis
traveling itu pendekatannya ke psikologi juga. Jadi kalau baca tulisan
travelingku kamu pasti bisa merasakan aura-auranya wkwkwkkwkwkwkkwkwkwkw
Oke curhat dimulai.
So, kemaren itu perjalanan ke Banda Neira, Maluku itu buat
liputan bukan liburan. Sekali lagi, liputan.
Tapi ku bahagia, liburan sambil bekerja kekeke. Soalnya aku
belum pernah ke Indonesia timur. Dan aku happy karena aku rutin berdoa untuk
Indonesia Timur di jam doa pribadi hehehe.
Jadilah berangkat hari Kamis 091117, tadinya sih harusnya
berangkat tanggal 071117, tapi pesawat dari Ambon ke Banda ada kerusakan teknis
hiks…
Awalnya pas mau ke Ambon deg-degan juga, soalnya seminggu
sebelumnya kan Ambon kena gempa besar yah. Jadi agak banyak pikiran liar di
kepalaku wkwkwkkwkwkkw.
Sesampainya di Ambon, begitu mendarat dari pesawat setelah
menempuh perjalanan selama tiga jam dari Jakarta, maka yang pertama kali di
rasakan adalah: PANAS! Panas kali woy!
Aku tu ya, bukannya alergi panas, cuma kalo kepanasan
jadinya lusuh lecek gak berbentuk gitu. Aku ga tega melihat diriku sendiri kalau
udah kepanasan.
Pemandangan di Ambon dari Jembatan Merah Purih. |
Nah kita memutuskan untuk gak langsung check in hotel, tapi
makan siang aja dulu. (Kita: Winny, Mba Dina, Mas Zaki, Pak Supri, Pak Ivan,
Mas Him)
Kita makan siang di Lateri Beach yang udah pasang pohon
natal dan pernak-pernik natal di bulan November. Early Christmas!
Kita makan makanan laut gitu, seperti ikan bakar, udang goreng, cumi bakar, dll di pinggir laut. Suasananya oke juga.
Aku sibuk beberapa saat cari sinyal, soalnya ga ada sinyal
IM3 bagi pengguna Indosat forever sepertiku ternyata di Ambon. Jadilah ku hanya
mengandalkan wifi di sana. Jadi kalo ada Wi-Fi ponsel pun langsung ting tang
ting tung ting tang ting tung.
Sepulang dari situ, kita jalan lagi ke salah satu pantai
cantik di Ambon, namanya apa ya? Eh kok lupa? Katanya sih lebih bagus dari
Netsapa. Di sana kita foto-foto sebentar sambil makan pisang goreng.
Ini pantai yang aku lupa namanya, tapi bagus beud yah :) |
Tadi cuaca yang panas
berubah lembab gara-gara tiba-tiba hujan. Trus kita bincang-bincang sebentar
sama penduduk situ.
(kaan…kaan..kaan…ku
udah mulai malas ngetik kan nih …lanjut gak..lanjut gak?)
Oke lanjut!
Kita selanjutnya ke hotel yang tidak ingin kusebutkan namanya. Ada miskom sedikit, karena ternyata kamarku dan Winny masih belum dibersihin . Kan pikiran jadi liar pengguna sebelumnya ngapain di situ wkwkkwkwkw Soalnya masih berantakan bingit.
Akhirnya kami pindah kamar. Sehabis itu kita hanya
golek-golek aja di kamar soalnya udah ketemu internet, trus pergi makan malam,
trus beli oleh-oleh, trus balik ke hotel bobok deh!
Besok pagi jam 08.00 WIT, kita berangkat menjelajahi Ambon
lagi. Driver hari itu namanya Kaka Nove eh sebenarnya adik Nove, karena dia
baru umur 19 tahun, Cuma karena aku ga bisa nahan lidah buat manggil sebutan
KAKA, jadi kadang-kadang keceplosan wkwkkwkw
Trus abis itu kita pergi ke Benteng Amsterdam dan Gereja Tua
Immanuel. Di situ banyak cerita soal benteng Belanda, yah kita wawancara juga.
GUYS! Aku baru sadar ya yang namanya benteng itu memang
kokoh sekali. Selama ini kubaca di Alkitab bahwa Tuhanlah Benteng Pertahanan
dan Perlindungan, aku ga bisa ngebayangin benteng itu gimana.
Nah pas ke Benteng Amsterdam itu akhirnya kusadar, betapa
kuat dan kokohnya benteng itu. Kalo tembok biasa cuma dibangun pake satu lapis
bata, ternyata kalo benteng itu dibangun sampe berlapis-lapis gitu, tahan
guncangan sepertinya.
Si bapak juru kunci juga cerita tentang puteri duyung, ku
mendengar tapi tidak percaya wkkwkwkkw *piss love n gaoool!!!
Sorenya kita berangkat ke pelabuhan karena bakal naik kapal
Pangrango ke Banda Neira, yang katanya bakal ditempuh selama 12 jam perjalanan.
Ohemji!
Selama 12 jam di kapal ini, kapal Pangrango milik PT Pelni. |
Ku punya pengalaman rasanya mau mati gara-gara bosan di laut
selama 10 jam, jadi aku sudah persiapan sebelumnya. Udah donlot drama karena
pasti ga ada internet di laut dan beli makanan.
Rupanya kalau kapal besar gitu, disediakan tempat tidur di
setiap kabin dek-nya. *MAKLUMLAH BARU PERDANA NAIK KAPAL BESAR* Jadi kita bisa
bobok-bobok, main-main ke anjungan sambil liat sunset. Wkwkkw
Karena di dek itu ada puluhan orang, rupanya kami sederet
dengan rombongan para lansia gaul yang masih hobi foto-foto. “Jeng fotoin
dong,..” katanya padaku. Ku sih senang-senang aja menuruti orang tua. Kekekkeke
Suasana di atas kapal, sambil liat sunset di laut lepas. Mantaaps! |
Ya biasalah kalau ketemu orangtua, kamu bakal dikasih wejangan
mulai dari berdandan sampai rumah tangga. Dia mungkin liat penampilanku yang
sudah lusuh kepanasan seharian. Wkwkkwkw, setelah mendengar itu ku bergegas
memakai lipstick biar cetaaaarrrr wkwkkw
Aku sempat nonton drama satu episode, cerita-cerita,
keliling kapal sebentar buat wawancara, dan ketika mau tidur. Eh kok kapal
mendadak panas? AC nya sepertinya mati sodara-sodara! Jadi malam itu lumayan
panas, aku ga bisa tidur. Baru tertidur sekitar jam 2 pagi, eh jam 4 pagi
orang-orang udah gerupuh mau mandi. Ku tak tahu harus berkata apa selain aku
ngantuk :’)
Akhirnya jam 5.30 kita sampai di Banda Neira!!!!
WOOOOOOWWWW CANTIIIIIIK KALIII PEMANDANGAN SUBUH DI BANDA
NEIRA!
kita ke penginapan dulu, mandi dan beres2, baru berangkat deh keliling Banda Neira.
kita ke penginapan dulu, mandi dan beres2, baru berangkat deh keliling Banda Neira.
Banda Neira itu sepi loh, enggak terlalu ramai. Kayak di kampungku. Hehehehe
Bedanya, aku merasa tempat ini tenang bingit kayaknya.
Winny sampe nanya: “Lu kalau disuruh tinggal di sini, mau
ga?”
Aku gak bisa jawab karena kemaren baru aja ngikutin konferensi misi buat suku-suku yang terabaikan. Agak takut menjawabnya kekekekeke
Aku gak bisa jawab karena kemaren baru aja ngikutin konferensi misi buat suku-suku yang terabaikan. Agak takut menjawabnya kekekekeke
Pemandangan dari Pulau Run, Cantik yah :) |
Jadi hari itu kita jalan dalam teriknya matahari ke berbagai
destinasi wisata di Banda Neira. Trus Island Hopping ke Pulau Run dan Neilaka. Kedua
pulau ini jauh lebih cantik menurutku. Tapi ku belum sempat buat nulis
artikelnya. Kekekkee Tunggu aja yaa tanggal mainnya..
Selama di Banda Neira, kita mengunjungi beberapa tempat
menarik dan bersejarah. Lengkapnya baca aja di link-link di atas ya.
Itulah cerita randomku dalam rangka bersih-bersih blog.
Itulah cerita randomku dalam rangka bersih-bersih blog.
SALAM PENUH CINTAAAAAH!
Cups!
Comments
Post a Comment