NEKAT KE PHUKET



Tes tes tes *sambil nyapu lantai blog yang sudah berlumut enggak pernah dikunjungin*

Halooooo, lama tak bersua di blog random yang kadang berfaedah, kadang tidak berfaedah ini. Selamat datang, silakan cicipi makanan dan minuman yang tersedia hehehe.

Ini aku ngetik blog lagi nungguin konferensi pers yang undangannya pukul 13.00, tetapi pulul 14.01 belum mulai juga. Inilah yang membuat males dapat pressconf tepat waktu (padahal akooh datengnya jam 13.30 wkkwkw). Tapi ya gituuu, tetep aja lama ya kaaan. Oleh karena itu oleh sebab itu dan karenanya aku memutuskan untuk menulis blog tanpa memperhatikan EYD dan PUEBI maupun KBBI dalam cerita kali ini yessssssss.

Jadi, aku dan anak mamak-bapakku yabg nomor 2 berencana traveling sejak Spongebob masih dalam kandungan. Tapiii belum pernah terealisasi karena kami sok sibuk. Enggak deng, sebenarnya karena kami masih miskin, mencari sesuap BPK dan sekilo emas 24 karat.

Tapi akhirnya perjalanan bersaudara aka sibling trip ini kemudian tercapai di saat THERESIA BARU RESIGN (artinya dia sedang miskin dan tidak memiliki harapan bahwa rekening gaji akan masuk bulan ini) wkwkwkkwkwk. Tetapi, kami memang serandom itu gaessss, tidak usah heran.
Akhirnya dengan bantuan *celengan buat nonton konser* dan tabungan jangka menengah dari mommy yang sudah di rumah Bapanya, ditambah dengan bantuan inovasi bernama Pay Later, akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Phuket, Thailand Selatan.

Kenapa Phuket? Ya karena gak kenapa-kenapa wkwkkwkw. Tadinya kami sudah merencakan ke Bali, eh ternyata tiket ke Bali masih mahal dan aku juga baru saja dari Bali untuk mengais rezeki aka bekerja bagai kuda lumping. Lalu kita berencana liat-liat laut di Maladewa, apa daya bujetnya masih cukup buat ke Asia Tenggara saja. Akhirnya ke Phuket, bagian selatan Thailand karena ini bukanlah kota besar seperti Bangkok. IMO, ibu kota negara di mana aja bakal sama sih, banyak gedung, mal, dan pusat pemerintahan.

Kita juga ke Phuket karena penasaran kenapa pulau-pulau di Thailand ini mengalahkan Bali untuk jumlah pengunjung. Mungkinkah pulau2 Thailand lebih indah dari pulau Dewata? Nanti aku ceritakan perbandingannya.

Soooo tanggal 7 Juni 2019, aku dan Theresia janjian ketemu di Kuala Lumpur International Airport Malaysia. Kami sengaja membeli tiket terpisah, berbeda kode booking aka tidak langsung ke Phuket karena emang belum ada penerbangan langsung ke Phuket dari Indonesia. Denger-denger sih Air Asia, pesawat segala umat, bakal buka kembali penerbangan langsung Jakarta-Phuket Juli nanti (syukurlah).
Nah, kami transit di KLIA selama berJAM-JAM 

Cantik ya bandaranya. Ini kita keluar bandara karena di dalem dingiiiin binggooo.

Sempetin foto-foto saat transit di KLIA. Adek mah foto di wall paper aja udah bahagia bang.

Pesan Curry Mee, dikasih sebaskom mi. Si there sampe mabok mi.

Buat kalian (kita)  yang baru pertama kali KLIA harus benar2 perhatikan soal maskapai sih. Jadi, karena si Theresia naik Batik yang merupakan grup dari Lion Group maka pesawatnya beroperasi di KLIA 1. 

Sedangkan aku menumpangi Air Asia dari Jakarta, turunnya di KLIA 2, markas besar pesawat low cost. Beberapa tahun lalu aku singgah ke bandara Malaysia ini, KLIA 2 masih LCCT. Tapi sekarang bandaranya sudah dibangun dengan cantik dan bagus dan disebut dengan KLIA 2.

So aku terpisah dengan There, dia di KLIA 1 dan aku di KLIA 2. Nah, kedua terminal ini gedungnya terpisah gaesssssssssssss, gak bisa dijalani dengan kaki. Hanya bisa dengan bus, mobil, train, dan bubuk flo (yang terakhir bertjanda).

Tapi tenang, walau pertama kali ke KLIA, tidak sulit untuk menemukan letak halte dan keretanya.

Jadi akhirnya aku memutuskan untuk naik KLIA express yang jarak tempuhnya hanya 3 menit dari KLIA 2 ke KLIA 1. Katanya kalo naik bus harus nunggu dan menempuh perjalanan sekitar 10 tahun eh 10-15 menit. Aku penasaran dengan perjalanan 3 menit ituuu.

Setelah dicariiii, akhirnya menemukan kounter tiketnya. Untuk perjalanan 3 menit itu, setiap orang harus membayar 2MYR aka 2 ringgit aka 7 rebooo. Nah, tiketnya bakal discan untuk masuk ke wilayah nunggu kereta. Yaa, kaya mau naik KRL lah yaaaa. Kereta akan datang per berapa menittt gitu. Aku dapat kereta terakhir pukul 00.57  Jadi ku ga tau kereta lalu lalang per berapa menit.
Begini dalemnya KLIA Express

Yeaaay, akhirnya setelah 3 menit ku tiba di KLIA hurraaaaay. Nah teman-teman, perlu diketahui kalo di KLIA ini kemana2 jauuh berjalaaaaan. Kalo beruntung naik Buggy saja. Tapi kalau enggak, ya mesti jalan. Untunglah kakiku sudah terlatih sejak TK untuk berjalan kaki 

Mirip KNIA kaaaaan

KLIA mirip bingit denah dan desainnya kaya Kuala Namu International Airport di Medan. Setelah pintu masuk, langsung kounter check in dan setelah itu toko2 dan pintu masuk gate. Ya pokoknya miriplah.

Setelah bertemu Theresia, kami memutuskan buat cari makanan karena laperrrr. Yang buka 24 jam cuma KFC, Burger King, dan saudara perfastfoodan lainnya.
Pas menghangatkan diri ke luar bandara karena bandaranya dingiiin kaliii

Akhirnya kita memutuskan ke KFC karena menurut anak nomor 3 aka Triawati, ayam di Malaysia besar-besar wkkwkwkwkw
Kita pesan set apa gitu aku lupaa, yang pasti ada ayam, salad, mashed potato, dan tea 2 biji. Dan kita pesen cheesy potato wedges. Rasanya? Enak. Karena aku makan berdua dengan adek akooooh yang udah ga ketemu sekitar hampir setahun. Kita makan dengan lahap sambil menggosip lalala lilili sampe pagi.
Anak Berastagi pun kedingingan yaa kan

Berfoto selagi nunggu jadwal terbang ke Phuket.

Akhirnyaaaa boarding ke Phuket, tak lupa singgah di konter kosmetik buat nyobain lipstikkkk mahal wkwkkw.

Nah, tibalah saatnya berangkat ke Phuket. Seperti biasa kalo ditanyain petugas Imigrasi aku selalu grogii, kaya ditanyain sama kamuuu 
Tapi semuanya berjalan lantjar sampe naik pesawat.

Sejak awaaaaal emang ada yang tergilas dari perjalanan kami ini. Karena tujuan kami ke Phuket adalah pantainya. Harusnya alangkah baik untuk gugling dulu tentang CUACA. Kan gak lucu ke pantai pas ada hujan badai dan langit gelap. Dan karena aku lupa gugling hal ini dan jarang bingit liat perkiraan cuaca. Jadilah kami mengandalkan IMAN.

Soalnya, setelah beli tiket, pesan hotel, barulah aku melihat perkiraan cuaca. Dan dari hasil berselancar di berbagai situs perkiraan cuaca ternyata sepanjang kami di Phuket, perkiraan cuaca adalah HUJAN BADAI. Sedih kaaan 

Bener aja, di pesawat saat mau mendarat di Phuket International Airport (HKT), turbulensi berkali-kali karena cuaca buruk. Saat mau turun pesawat, kami diserang hujan derasss dan angin kencang. Hikssssssssssss. Inilah kalau liburan di low season. Jadi Mei-Okt di Phuket adalah wet season aka lebih banyak hujannya dari pada mataharinya.

Kalau diinget sekarang mau ketawa sih. Nah, jadi dr airport ke kotanya itu sekitar 30-40km so kita bisa naik bus, taksi, grab, atau mini van menuju kota. Nah, aku dan there dari awal udah booking Airport Transfer via Traveloka. Jadi nanti sesampainya di bandara, driver udah nunggu dengan nama kita di pintu bandara. Jadi gampang.
Begini, tampilannyaaa nanti ada nama kitaaaa di daftar mereka.

Logo traveloka sempat ketutupan jadinya akuuh bingung sampe muter muterrrr nyari taksi.


Tapi kami enggak gampang, karena logo Traveloka ketutupan sama kertas laiiiiiiiiin sehingga kami mesti muter2 bandara buat nyari tauu. Akhirnya bahkan telp call centernya krna kita gak nemu driver.
Oh ya, bisa nelp call center krna dari awal aku udah beli Thai Sim Card via aplikasi Klook. 


Akhirnya ketemu sama drivernyaaaaaaa dan kita jalan ke Patong. Yap, kita milih nginep di Patong biar deket ke pantainya. Jadi di Phuket itu sebenarnya banyak pantai, ada Patong Beach, Karon Beach, Kata Beach dan lain- lain.

Dan kita udah kelaperan sampe Phuket, ditambah lagi hujan. Berbekal sandwich pork dari sevel, yeaaaay kita menembus hujan menuju Patong.

Perjalanan sekitar satu jam, seperti menyusuri daerah kabupaten pada umumnya. Bedanya, plang toko dan penanda jalan semua pake aksara Thailand yang aku gak mengerti wkwkwkwk
Sepanjang jalan kita cuma liat pohon karet, perumahan warga ya bentuknya biasa kaya rumah2 di sini juga. Mirip-mirip jalan Berastagi Kabanjahe lah yaaa..
Sesampainya di hotel, kami berdua tepaaar wkkwkwkw abis mandi langsung boboookkk 


Bangla Road-Patong Beach

Nah, setelah merasa lebih baik dengan bobok sejenak. Malemnya kami cek cuaca, ternyataaa masih ujan rintik. Karena laper jugaaa, kita memutuskan keluar untuk liat pantai di malam hari, sekaligus jalan di Bangla Road.

Beginilah kira-kira Bangla Road

3 meter sebelum pantai Patong.

Jadi, di sepanjang Bangla Road ini adalah pusat kehidupan malam di Patong. Di mana bar dan club ada di sisi kanan dan kiri. Musik terdengar di sepanjang jalan yang ga dilewati kendaraan ini. Di sepanjang jalan berdiri gadis-gadis berpakaian seksi dan mengajak org2 yg lewat untuk sekadar minum bir.

Beberapa lagi di antaranya menawarkan paket2 pertunjukan gituuu. Dengan sekian Baht kita bisa menyaksikan penampilan striptis dan sexy dance. Nah berhubung kami berdua lebih tertarik menghabiskan uang untuk membeli makanan dari pada joget2 di bar, kami yaa cuma lewat2 liat2in para petugas bar yang bajunya unik-unik. Konon kalo makin malam makin menggila pestanya. Banyak orang mabuk dan nak**. Nah ketika kami ke situ, Bangla Road cukup ramai padahal low season. Nah di sini akhirnya aku sadar, Phuket menawarkan hal2 yg menyenangkan sekalipun musim hujan. Malam itu aku ngerasa lebih lega. Tadinya khawatir bingit kalo hujan akan merusak segalanya.

Kami lalu cari makanan di Bangla Night Market, menjual berbagai seafood dan tentu saja PORK. Yuhuuuuuu

Aku nyobain Tom Yum enak pake bangeeetttttt, harganya 150 Baht sekitar 60K, tapi yaa mayanlaaaah

Kami juga beli iga piglet aka pork aka babiii, juga beliii udang bakar sluuurpppp banyak bingit pilihan, tp makan malam pertama di Phuket enak-enak.

Nih foto-foto makanannya: 















Masih menjelajah Patong, kami sangat suka mampir di Sevel untuk mencob produk2 Thailand kaya susu, yakult, es krim. Sayangnya di sevel tidak ada MINYAK KAYU PUTIH CAP LANG apalagi CAP AYAM. Sungguh tidak ada. Kami mau beli semacam balsem, tapi gak ngerti bacanya. Padahal kan mayan minyak kayu putih untuk menghangatkan seperti kehadiran kamuuuuu uwuu.

Kami jalan2 juga di Jungleycon, mal di tengah kota, buat beli oleh2, dan foto2 sama patung ikan. Selanjutnyaaaaaaaa kami pulang dan bobook sambil berharap esok jangan hujan.

Dan besoknya, hujan. Wkwkwkwkwk

Mendung sih lebih tepatnya. Kalau langit gelap begitu, air pantai ikutan kurang menarik. Huhuhuhu

Karena kami adalah traveler bangun siang, baru keluar jam 11 siang itupun krna laper. Krna tadi malem sudah jelajah2 Patong, jadi udah ngerti doong jalan pintasnyaa uwuu..
Kita makan di salah satu tempat paling hits yang sering muncul di drama korea yaituuuu SUBWAY (iklan bingit yaa wkwkwk) Sandwichnya lumayan pricey tapiii enak karena kusuka sayuuuuurrrrrrr yesss.

Sandwich Subway

Mamam di Subway biar cocok jadi istri oppa.

Setelah itu kita jalan2 keliling lagii. Trus menuju pantai sembari makan sate sosis babi yg dijual di pinggir jalan. Rasanya mirip sama kidu2 yang dijual di BPK Ola Kisat Padang Bulan medan 
Sesampainya di pantai. Ajaib. Hujan berhenti turun. Orang2 mulai ke pantai.
Walau ku suka pantai, percayalah aku ga bisa berenang dan ga begitu doyan juga maen air.

Jadiii, kami letakin selendang buat tempat duduk2 ala piknik gituu. Trus mandangin pantai, menikmati suara ombak, main pasir (si therewati heboh kali, maklumlah liat belawan pun dia jarang) wkwkkw. Trus karena kita lagi gandrung dengar OST Aladdin, jadilah lagu itu menemani leyeh-leyeh di pinggir pantai. 

Ini foto main main di pantai Patong *males bikin caption* 











Trus, laper. Kami cari tempat makan lagi, prefer Thai Food karena jarang makan itu kan yah. Di sepanjang jalan pegawai resto udah melambai2 mengajak masuk ke restonya. Lucu sih orang Thai englishnya. Logat Thai nya ga bisa hilang, contohnyaa " traiiii dis fuuuuuuuuud, daiiii fuuuuuud," gitu. Maksudnya itu: try this food, thai food. Gituuu

Karena aku kesengsem tomyum, kita memutuskan makan di resto thai yg ga terlalu rame. Trus memesan makanan yang aneh nama dan rasanya 

Tapi ya masih kemakan. Namanya juga makanan gak boleh gak dimakan ya kan wwkwkkwkw. Berhubung tidak menganut prinsip zonk, aku menganggap makanan yg dipesan itu hanya kurang cocok di lidah sajaaa wkwkwkwk.

Keajaiban terjadi lagi. Matahari mulai mengintip. Kami mendapatkan hadiah senja. Cantik.


Malamnya kami mencari paket tour untuk menjelajahi Phuket. Jadi di sana itu udah terintegrasi kali yaa semua sarana untuk turis. Jadi banyak lapak2 penjual paket tour di sepanjang jalan yang bisa kita pilih dan bandingkan harganya.

Kami pilih half day Phuket City Tour, yah buat keliling2  Phuket. Sayang aja kan udah ke Phuket tapi ga keliling kotanya gituu. Setelah beli paket tour, kami pulaaang dan bobokk sampe siang 

Ketika bangun, kami buka gorden. PUJI TUHAN. LANGIT BIRU dan MATAHARI bersinar cerah. Hepii bingit. Padahal ramalan cuaca bilang bakal hujan terus doong. Kerjaanku udah liat situs weather aja tiap hari gegara mau menjelajah ke Phi Phi Island yang kesohor ituuu. Pokoknya bersyukur 3.000 

Foto keliling Phuket: 










Hari itu kami keliling Phuket, dengan hepi. Sorenya kami ke Banzan Fresh Market yang semacam makan malam sebelumnya, tapi lebih murah meriaaaah. Kami beli es krim gulung, nasi campur, dan kudapan2 lainnya. Kami pulang ke kos eh hotel sekitar jam 10 malem biar bisa prepare buat ke Phi Phi Island besoknya. Sambil berharap semoga esok tidak ada hujan badai.

TUHAN BAIK BINGIT KARENA ESOK HARI ITU PANAS TERIK. baru kali ini aku hepi bingit gegara panas terik wkwkkwkw
Setidaknya 3 biji sunscreen yg sudah aku bawa bermanfaat ya kaaan
Kami ambil paket tour gituu mengunjungi beberapa pulau. Tentang Phi Phi Island, googling aja yah wkwkw.

Yang pasti, aku ngerti kenapa orang lebih milih ke Thailand dari pada Bali. Karena pariwisata mereka sangat memudahkan turis. Kalau keindahan pantai sih, trust me Indonesia punya pantai yang cantik2 juga. Cuma ya itu, mahal ya. Menuju pantai kita tuh belum mudah.

Phi Phi Island mengingatkanku pada Banda Neira Maluku yang pernah aku kunjungi beberapa waktu lalu. AIRNYA TOSKA, CLEAR, dan bagus bingit. Tapi ke Banda Neira mahal bingit geng, dan aksesnya ga semudah ke Phi Phi. Karena aku bukan pegiat snorkel, jadi aku ga tau keindahan bawah lautnya. Tapi kata orang-orang sih lebih bagus laut kita. Kalau suruh pilih Phi Phi atau Belitung, aku milih Belitung. Phi Phi sudah touristy bingit. Rame. Untung aku datang pas Low Season. Wkwkwk

Untuk leyeh2 di pantai dan jauh dari hiruk pikuk kota, mending ke Belitung sih. RECOMMENDED by traveler amatir kayak aku wkwkwwkwk.

Tapi puas sih liat Andaman Sea, naik speed boat yang mirip naik sutra. GUIDENYA LUCUU DAN ENGLISHNYA LUCU. " yu ken ak mi evelithing" aka "you can ask me everything" atau "yu pai it bai youseuu" aka "you pay it by yourself"

Perjalanan ke Phi Phi Island menyenangkan. Lalu kita balik ke Jakarta dengan happy dan ngantuk karena malemnya ku harus bekerja . Foto di blog ini semua random wkkwkw foto cantik di Instagram yaaaah. Maaci udah singgah di ciniii. Kecup 😘






Comments

Popular posts from this blog

LEBIH DEKAT MERASAKAN ALAM BERASTAGI

MUSEUM PUSAKA KARO SERPIHAN SEJARAH DI KOTA BERASTAGI

Ada Masa Depan Cerah Bagi Ekonomi Syariah: Yuk Investasi Logam Mulia!