Hah!

Hah!
jika menjadi muak adalah dosa, maka akulah pendosa.

kenapa kita menerima satu keberanan dengan pikiran yang berbeda?

bukankah awalnya, kau yang mentransfer dirimu padaku?
lalu mengapa, kau tinggalkan dirimu sendiri?

pengecut nomor berapa yang lupa diri?
bahkan binatang selemah semutpun tidak lupa untuk makan.

oh lupa diri, oh lupa diri
aku takut.

Comments

Popular posts from this blog

LEBIH DEKAT MERASAKAN ALAM BERASTAGI

MUSEUM PUSAKA KARO SERPIHAN SEJARAH DI KOTA BERASTAGI

KASIH JUMPAI AKU DISANA