MENIKMATI PESONA TERENGGANU, MALAYSIA



TERENGGANU SQUIDJIGGING FESTIVAL,
Menikmati Pesona Terengganu dalam Festival.

                Bersama dengan  tim dari Deli TV Medan, kami terbang dari Bandara Internasional Kuala Namu Medan pukul 06.20. Perjalanan wisata bersama media massa dan blogger dari 25 Negara di Kuala Terengganu, Malaysia akan berlangsung selama seminggu dari tanggal 11-17 April 2014 di daerah tepi Malaysia itu. Dari Kuala Lumpur kami menempuh perjalanan udara kembali ke Bandara Sultan Mahmud, Kuala Terengganu. Kuala Terengganu adalah daerah pesisir penuh keindahan sekitar 500 kilometer dari Kuala Lumpur. Serangkaian acara Terengganu International Squidjigging Festival ini dipersembahkan oleh Ministry of Tourism & Culture Malaysia dalam rangkaian Malaysia Visit Year 2014.
Setibanya di Bandara Sultan Mahmud, peserta dijemput oleh panitia dan diantar menuju hotel. Seluruh peserta yang berjumlah 250 peserta ditempatkan pada tujuh hotel di kota. Petualangan pun dimulai pagi itu (11/4) saat seluruh peserta diberangkatkan dari hotel masing-masing.

Hari 1 (11/4)
Pagi itu, peserta dibagi menjadi dua tim untuk melihat cara pembuatan kerajinan tangan penduduk Terengganu dan mengunjungi tambak ikan di Setiu wetland. Disana, kita dapat melihat langsung pembuatan berbagai jenis kerajinan tangan anyaman oleh penduduk. Mulai dari tas, keranjang, tikar, dan berbagai karya lainnya. Perempuan-perempuan Terengganu mendemonstrasikan cara menganyam tikar yang terbuat dari daun kerecut, lekor, Tikar Mengkuang dan Atap Nipah. Ada pula makanan-makanan olahan khas Terengganu, yaitu Keropok Lekor dan Kuih-Kuih khas Terengganu. Selain itu, peserta juga dapat melihat proses pembibitan Bakau yang memang dilakukan oleh penduduk sekitar dalam pelestarian Bakau. Mereka tampak sangat lihat dalam proses pembibitan hingga penanaman dan pelestarian Bakau tersebut.
Setelah itu, peserta mengunjungi Gong Batu, Setiu untuk melihat langsung penambakan ikan. Dengan menggunakan boat seluruh peserta dapat menikmati sejenis wisata air karena alam sekeliling yang begitu indah. Peserta menyusuri sungai dengan antusias hingga tiba ke tambak ikan air tawar tersebut.
Sekitar pukul 12.00 peserta dibawa untuk menikmati hidangan khas pantai Terengganu di Villa Terrapuri Heritage Village. Tepi pantai yang membentang luas menyambut seluruh peserta siang itu, ditambah lagi suguhan persembahan kebudayaan Gamelan Suktra dan Gasing Terbang yang menarik perhatian peserta dari  berbagai negara. Pantai Terengganu memang sangat indah, bersih serta elok tak tampak sampah ataupun hal-hal yang merusak pemandangan pantai.
Acara utama dalam kunjungan ini adalah serangkaian Pesta Candat Sotong Antar Bangsa Terengganu (Terengganu International Squid Jigging Festivak 2014). Setelah berehat sejenak di Terrapuri, Peserta pun diberangkatkan untuk mengikuti festival berburu cumi-cumi ini. Laut Terengganu kaya akan biota laut, terutama cumi-cumi. Hampir seluruh penduduk yang bekerja sebagai nelayan memilih aktivitas candat sotong dalam kesehariannya. Sehari melaut bisa mendapatkan sekitar 70 kilogram cumi-cumi. Dengan menggunakan kapal nelayan tradisional, peserta berlayar menuju laut lepas sekitar Pulau Chepu, pulau seribu cumi-cumi. Dengan menggunakan alat jigging peserta yang terbanyak mendapatkan cumi-cumi akan menjadi pemenang yang membawa RM 10.000.
Hari 2 (15/4)
Peserta menikmati sarapan pagi terlebih dahulu sebelum mengunjungi Tasik kenyir, Hulu Terengganu. Tasik Kenyir adalah danau buatan terbesar di Asia saat ini. Di setiap pulaunya didirikan taman-taman flora seperti Taman Tropika, Taman Orkid, dan Taman Herba. Kami harus menempuh perjalanan sekitar satu jam menggunakan boat untuk mengunjungi taman-taman yang melestarikan tanaman-tanaman indah ini. Disana Anda dapat menemukan Buah Ajaib, buah khas Tasik Kenyir, rasanya asam dan manis, bentuknya mirip buah Cerry. Ribuan Anggrek di taman Orkid dan Herba juga dapat kita nikmati.
Setelah makan siang di Petang Island Resort, kami menyusuri daerah hutan untuk mengunjungi Santuari Kelah Sungai Petang. Penat yang terasa di tubuh terasa berkurang saat tiba dan disambut dengan ribuan ikan Kelah yang mengerubuti apa saja yang menyentuh permukaan air sungai. Tak heran seluruh peserta sangat menikmati digelitiki oleh ikan-ikan yang mencium seluruh anggota tubuh yang dicelupkan di Sungai. Banyak peserta yang tertawa-tawa saat ikan-ikan Kelah mengecup kaki mereka, bahkan adapula peserta yang langsung terjun dan membenamkan seluruh tubuhnya di sungai. Tentu saja, ikan-ikan langsung menyerbunya. Sore itu, terlihat ceria sekali walau penat.
Sepulangnya dari Santuari Kelah, peserta diajak melihat penangkaran gajah di Kenyir Elephant Village. Gajah-gajah yang telah jinak dipelihara disana untuk menjaga kelestariannya. Malam hari, kami menikmati makan malam di D’Muara CafĂ©, Felda Residence di tepi sungai Terengganu.


Hari 3 (14/4)
Kualitas pariwisata Malaysia memang layak diacungi jempol. Hari ini, peserta dibawa mengunjungi Taman Tamadun Islam. Disana ada 23 replika mini Masjid se Asia yang dibangun dengan megah berdampingan. Sehingga Anda akan tahu bagaimana bentuk dan sejarah berbagai masjid Asia. Dimulai dari National Mosque Malaysia, Kudus Minar Central Java Indonesia, Pattani Central Mosque Thailand, Sultan Omar ali Saifudin Brunei Darussalam, Taj Mahal Agra India, Badshahi Mosque Lahore Pakistan, Kubbah As-Sakhrah Baitul Muqqaddis Palestina, Great Mosque of Samarra Iraq, Sheikh Lutfallah Mosque, Iran, Abu Nasr Pasra, Afganistan, Al-Haram Mosque Mecca Saudi Arabia, Aleppo Citadel Syria, Mosque of Muhamed Ali Egypt, Nabawi Mosque Madinah Saudi Arabia, Suleyman Mosque Turkey, great Mosque of qairawan Tunisia dan sebagainya.
Setelah itu, kami mengunjungi Kompleks Nur Zahirah untuk melihat songket dan penenunan kain songket Malaysia. Berbagai jenis kain songket dari berbagai daerah termasuk Indonesia juga ada pada galeri tersebut. Kemudian dilanjutkan mengunjungi Masjid Kristal yang memesona semua orang yang berkunjung disana, Masjid ini adalah salah satu simbol kemegahan di Kuala Terengganu.
Belum ada pemenang pada candat sotong sebelumnya, kali ini peserta tampak antusias untuk berburu cumi-cumi yang kedua ini. Kali ini akan melakukan candat sotong di sekitar perairan Pulau Kapas, Marang. Berada di laut selama hampir lima jam tak menyurutkan semangat peserta berbagai negara itu untuk mencandat sotong. Malam itu, peserta dari China mendapat kesempatan untuk memenangkan RM 10.000 dengan pencapaian 15 ekor cumi-cumi(sotong) yang berhasil dipancing. Kehadiran Menteri Besar Terengganu , Sri Datuk Ahmad bin Said yang amat low profile menambah kehangatan makan malam itu. Belum lagi persembahan karya seni budaya Malaysia dalam tarian menjadikan malam di tepi pantai itu istimewa.
Hari 4 (15/4)
Pesona Pulau Redang memang yang paling dinantikan. Pagi-pagi sekali, rombongan berangkat ke Jeti Syahbandar Kuala Terengganu. Dengan menggunakan kapal Veri, peserta bertolak ke Pulau Redang. Keindahan Redang sungguh memesona, airnya biru muda dan jernih, tampak ikan-ikan riang kesana kemari. Tak heran, aktivitas snorkeling menjadi pilihan setiap peserta untuk menikmati keindahan bawah laut. Walau terik, peserta tak ingin melewatkan menyentuh laut jernih bak lautan kristal biru.
Saya memilih menyusuri sepanjang tepi pantai, batu-batu koral di tepi pantai menambah eksotis pantai di Redang. Hanya saja, tidak diperkenankan untuk membawa batu maupun kerang-kerang yang terdampar di tepi pantai. Memang, pesona Redang bertambah dengan pasir putih halus dan mengilat ditambah dengan indahnya debur ombak halus.
Redang memang menjadi destinasi wisata favorit bagi para wisatawan baik domestik maupun internasional. Sehari, kapal yang mengantarkan penumpang menyebrang hanya beroperasi hingga pukul 15.00 saja. Sehingga, kita harus berhati-hati agar tak ketinggalan kapal saat berangkat maupun kembali ke Terengganu.
Malam hari, Peserta mengunjungi Muzium Negeri Terengganu, sebuah museum yang didalamnya terdapat berbagai macam benda-benda bersejarah Malaysia khususnya pula Kuala Terengganu. Museum ini diresmikan 20 april 1996, yang terdiri dari Galeri Islam, Galeri Diraja, Galeri Kraft, Galeri Petroleum dan Galeri Ilmu kejadian. Mulai dari peralatan Nelayan tradisional yang terdapat di zona Muzium Maritim, pakaian nasional, alat-alat pelayaran dan perdagangan, rempah-rempah, kain hingga sejarah kerajaan Terengganu ditampilkan dalam museum ini. Dengan konsep kenduri ala Terengganu, peserta dijamu dalam makan malam, diiringi musik dan tarian budaya disamping museum setelah puas mengitari wisata bersejarah.
Hari 5 (16/4)
Ada China Town di Kuala Terengganu. Penduduk keturunan China dan infrastruktur bangunan China tampak di sepanjang jalan. Lampion-lampion merah menghiasi kompleks pertokoan dan menjadi daya tarik pula bagi setiap orang yang berkunjung disana. Disisi jalan, ada sebuah museum mini yang menjelaskan tentang sejarah China Town di Kuala Terengganu.
Pasar Payang menjadi tempat belanja oleh-oleh yang dapat dikunjungi, disana dijual berbagai jenis makanan khas Kuala Terengganu. Mulai dari Lekhor hingga durian, juga cinderahati khas Terengganu. Seluruh peserta menikmati city tour sepanjang hari itu, seperti  mengunjungi juga Noor Arfa Craft Complex tempat pembuatan batik unggul Terengganu.
Malam hari, seluruh peserta disambut hangat di kediaman Menteri Besar Trengganu Sri Iman Ahmad Said. Malam itu adalah malam penutupan rangkaian acara Terengganu International Squidjigging Festival. Suasana begitu ramai dan meriah, karena malam itu diumumkan kepada seluruh hadirin pemenang Festival Candat Sotong 2014 ini. Sang Menteri Besar juga memberikan apresiasi terhadap semua peserta baik media maupun blogger yang telah turut memeriahkan festival tahunan ini.


Tika Anggreni
Artikel ini dimuat di majalah KOVER edisi April

Comments

Popular posts from this blog

LEBIH DEKAT MERASAKAN ALAM BERASTAGI

MUSEUM PUSAKA KARO SERPIHAN SEJARAH DI KOTA BERASTAGI

Ada Masa Depan Cerah Bagi Ekonomi Syariah: Yuk Investasi Logam Mulia!